Selasa, 08 November 2011

pendidikan dan masa depan


PENDAHULUAN

                Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Masa depan merupakan kehidupan yang penuh tantangan dan suka cita yang akan segera dijalani. Menjalani masa depan perlu persiapan masa kini salah satunya dengan mengikuti pendidikan. Pendidikan membuka cakrawala berpikir seseorang tentang masa depan bagaimana manusia menjalaninya.

PENDIDIKAN DAN MASA DEPANNYA

                Manfaat dan guna pendidikan bagi masa depan seseorang, yakni:
 1. Orang dengan pendidikan yang tinggi cenderung lebih bisa mengendalikan dirinya dalam setiap tindakan yang dilakukan.
2. Orang dengan pendidikan yang tinggi cenderung lebih hati-hati dalam berucap/ bertutur kata.
3. Orang dengan pendidikan yang tinggi cenderung lebih cepat, tepat dan hati-hati dalam mengambil keputusan.
4. Orang dengan pendidikan yang rendah cenderung mudah terpengaruh orang lain, tanpa memandang baik dan buruknya terlebih dahulu, karena orang yang berpendidikan rendah pada umumnya menangkap informasi secara mentah-mentah.
5. Orang dengan pendidikan yang rendah cenderung lebih mudah diberi masukan/ nasihat/ motivasi daripada orang yang berpendidikan tinggi, karena orang dengan pendidikan tinggi cenderung merasa dirinya lebih baik dan berpikir bahwa orang lain tidak bisa mengatur atau menasehatinya. Hal ini dikarenakan orang yang berpendidikan tinggi pada umumnya melihat siapa yang berbicara bukan apa yang dikatakan oleh orang itu

                Proses rekayasa struktur masa depan bukanlah suatu proses yang secara ilmiah tidak dapat direpresentasikan dalam variabel-variabel yang dapat dipertanggungjawab. Lebih dari itu, proses ini adalah sebuah keniscayaan, walaupun memiliki variabel tak tentu dan tentu saja hasil acak yang sulit untuk diprediksikan. Tapi secara empiris proses rekayasa ini adalah hal yang mungkin dilakukan oleh beberapa pihak, yang tentu saja sangat meyakini bahwa masa depan adalah proses akumulasi pengaruh masa lampau. Bagi mereka yang memiliki gambaran struktur masa depan yang didasarkan pada beberapa hal yang fundamental sebagai koridor tentu saja dapat dengan sederhana membuat langkah strategis dengan jelas sehingga proses rumit untuk mencapai sebuah hasil akumulasi pembentukan struktur masa depan yang mereka ingin menjadi proses yang mudah. Koridor yang diyakini oleh mereka yang mampu meramalkan bentuk masa depan, adalah karakteristik pola sejarah manusia dan tentu saja hal tersebut berkaitan dengan manusia itu sendiri. Dengan koridor tersebut, mereka akan memulai menyederhanakan proses akumulasi struktur masa depan tersebut menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana. Bagian pertama adalah manusia, bagian kedua adalah sistem, dan ketiga adalah alat-alat.

                Manusia, sangat jelas bagi mereka yang berusaha mengembangkan ide dan pemikiran mereka sehingga apa yang mereka yakini dapat menjadi sebuah kenyataan akan dimulai dengan proses pendidikan. Namun bagi mereka yang akan berperan sebagai nahkoda, bentuk struktur masa depan harus sejelas seperti desain arsitektur sebuah rumah yang akan dibangun. Jadi memang harus sistematis dan terstruktur. Antara realitas dan masa depan terdapat jurang pemisah yang sering kita sebut sebagai masalah. Konstruksi realitas yang dimiliki tiap orang sangatlah unik sehingga persepsi masalah bagi tiap orang pun berbeda-beda.
                Masyarakat Indonesia, saat ini tidak memiliki orang-orang yang secara terbuka menerima peran pembentukan struktur masa depan ini. Hal ini terlihat dari semua sisi kehidupan bangsa ini yang tidak menuju sesuatu apapun. Bahkan lebih parah lagi para pemimpin kita, yang sudah seharusnya menanggung peran ini secara nyata menunjukkan hal sebaliknya. Mereka tidak mengerti kata masa depan, mereka tidak sanggup untuk memikirkan masa depan, mereka sangat tidak kreatif dalam membayangkan masa depan. Bagi mereka masa depan adalah takdir, hanya Yang Diataslah yang menentukan. Itulah gambaran para pemimpin kita yang tidak memiliki kapabilitas untuk mewujudkan impian masyarakat mengenai masa depan. Pendidikan yang seharusnya menjadi pencetak orang-orang yang mampu dan mau untuk merealisasikan struktur masa depan saat ini lupa akan kaidah dasar perubahan. Kaidah pertama, hanya manusialah yang melakukan perubahan (selain Tuhan tentunya). Mengapa? Karena perubahan itu sendiri hanya berlaku bagi manusia, manusia sendirilah yang merasakannya, makhluk lain tidak berpikir untuk merasakannya. Kaidah kedua perubahan itu akan berlaku jika dimulai dengan perubahan cara pandang dari manusia itu sendiri. Perubahan cara pandang inilah yang seharusnya didapatkan dari sistem pendidikan.

                Coba Anda bayangkan jika terdapat satu komunitas, dimana dalam komunitas tersebut terdapat sepuluh ribu pemuda pilihan dari sekitar dua ratus juta yang ada. Menurut Anda bagaimanakah profil orang-orang pillihan tersebut. Menurut Anda apa yang bisa mereka lakukan, bayangkan saat anda harus menyeleksi satu orang dari dua puluh ribu orang. Kualitas pemuda seperti apa yang Anda bayangkan. Seberapa hebat komunitas tersebut menurut Anda. Sepuluh ribu orang terseleksi dari negeri ini berkumpul di sebuah tempat. Mungkin Anda akan membayangkan mereka sebagai pasukan elit yang bisa mengatasi masalah apapun, menyelesaikan semua misi, atau bahkan menggerakkan bangsa ini. Jika bayangan Anda seperti itu, lebih baik Anda buang jauh-jauh.
                Bayangan Anda meleset, Anda hanya akan menemukan pemuda-pemuda tanggung yang bahkan tidak tahu siapa diri mereka sebenarnya, apa peran mereka disana, apa tanggung jawab mereka
semua khayalan mereka tentang masa depan akan diwujudkan dalam sebuah struktur yang konkrit.
 Ide dan inovasi mereka tidak menjadi sesuatu yang artifisial seperti yang terlihat saat ini.

                Saat semua orang yang berpendidikan menganggap bahwa proses pembentukan ide dan inovasi hanya semata untuk mengejar kesenangan dan kebutuhan pribadi semata. Melalui pusat inkubator mahasiswa diajak untuk membentuk sebuah peradaban baru, peradaban yang mereka tentukan sendiri bentuknya melalui pengetahuan, kemampuan, dan ikhtiar mereka. Inkubator ide ini akan menjadi sarana bagi mahasiswa untuk terbiasa berpikir jauh ke depan dengan berbasis pada realitas. Sehingga dengan pola pendekatan seperti itu diharapkan mahasiswa sebagai agen perubahan bisa benar-benar terbiasa dengan pola pikir seorang agen perubahan yang selalu melakukan perubahan demi kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.


1 komentar:

  1. BetVictor Casino Hotel - MapyRO
    The 광주 출장마사지 BetVictor Casino Hotel is one of the most affordable 부산광역 출장안마 places to 바카라 stay for real money. 세종특별자치 출장샵 With the ease of online bookmaking, you can find the top-notch 김제 출장안마 and

    BalasHapus